Office
Graha Surveyor Indonesia, 16th
Floor, JL. Jend. Gatot Subroto,
Kavling 56, Jakarta, 12950
(6221) 5265188
(6221) 5265189
admin@jmtlawhouse.com
jmtlawhouse.com

Ditjen Perkebunan dan FAO Sepakat Tandatangani Implementation Arrangement Kerja Sama Proyek FOLUR

Gilar Ramdhani

10 Apr 2023, 13:26 WIB

Bogor Kementerian Pertanian melalui Ditjen Perkebunan berpartisipasi dalam Proyek Global Environment Facility-Food Systems, Land Use, and Restoration (GEF-FOLUR). Kegiatan ini bertujuan untuk mendukung transformasi sistem pangan global dengan mempromosikan lanskap yang berkelanjutan dan terintegrasi serta rantai nilai komoditas yang efisien.

Dalam Proyek FOLUR ini, Ditjen Perkebunan berpartisipasi untuk menciptakan model keberlanjutan rantai nilai pada komoditas perkebunan yang ditargetkan seperti kelapa sawit, kopi, dan kakao melalui penerapan lanskap tata guna lahan yang komprehensif dengan memperhatikan konservasi keanekaragaman hayati, perubahan

“Menindaklanjuti sosialisasi GEF-FOLUR pada tahun 2022 lalu, jajaran Ditjen Perkebunan terus melanjutkan koordinasi, konsultasi, dan sinkronisasi mengenai rencana pelaksanaan dan mekanisme pengelolaan proyek di Kementerian Pertanian dalam Proyek GEF-FOLUR dalam acara penandatanganan Implementation Arrangement (IA) dan Sosialisasi Proyek GEF-FOLUR, sehingga tercapai kesepakatan dengan FAO mengenai rincian hibah proyek ini,” ujar Heru Tri Widarto, Sekretaris Ditjen Perkebunan di Bogor (10/04).

Heru menjelaskan, sebagaimana diketahui bahwa proyek ini didanai dari hibah langsung Global Environment Facility (GEF) melalui UNDP dan FAO selama 72 bulan terhitung mulai dari tanggal 21 Februari 2022 dan Project Document awal sudah ditandatangani oleh Deputi. Sedangkan pada kesempatan hari ini, Project Document Turunan antara Kementerian Pertanian dan FAO akan ditandatangani sebagai salah satu syarat utama untuk proses registrasi pengajuan proyek hibah langsung ke Kementerian Keuangan.

“Kami menyambut baik Proyek FOLUR ini. Pada proyek ini kami mengharapkan dalam setiap substansi operasional kegiatan yang ditetapkan dalam rangka mendukung kebijakan dan program Kementerian Pertanian. Yang kami perlu garis bawahi, bagaimana proyek ini dapat melakukan penataan lahan budidaya berbasis landscape. Walaupun hanya terbatas pada 5 provinsi dan 4 komoditas, proyek ini dapat dijadikan piloting untuk pengembangan landscape terpadu berbasis komoditas pertanian yang kedepan bisa dilakukan replikasi,” jelas Heru.

Heru mengatakan, misi dari Proyek FOLUR bagi Kementerian Pertanian sendiri dapat mendorong peningkatan produksi dan produktivitas komoditas Pertanian. Selanjutnya, mendorong peningkatan kapasitas dan kapabilitas petani melalui pelaksanaan bimtek dan capacity building petani di daerah dalam hal implementasi GAP dan GHP komoditas.

“Proyek ini diharapkan dapat mendorong peningkatan kapasitas petani dan penguatan kelembagaan, pengembangan sistem perkebunan berkelanjutan berbasis spasial yang nantinya dapat dihasilkan sertifikasi mutu dan keberlanjutan ditingkat petani untuk pada akhirnya kita dapat memperoleh support for international recognition dan tentunya akses pasar yang lebih luas di perdagangan internasional,” harap Heru.


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *